2 tahun yang lalu
Konten Terkunci
Klik tombol di bawah untuk membayar dan mendapatkan akses.
18+
POV SUAMI
Kamarnya cukup luas, mirip dengan kamar yang digunakan istri saya untuk pemotretan tadi.
Utami segera duduk di tepi spring bed. Saya pun duduk di samping dirinya. Kami sementara saling terdiam, dan hanya saling pandang.
Utami:”Hihi kayak orang baru nikahan aza kita, ayo sayang, paling istrimu udah ditumpakin sama si Julian” ucapnya manas-manasin saya.
Kontan saja saya pun seperti disengat. Saya peluk Utami dan langsung saya lumat bibirnya. Sambil saya peluk, tangan saya pun mengelus-elus punggu Utami, meski udah punya anak ternyata memang badannya masih ramping sepertinya dia rajin olah raga.
Utami:”Mmmmpzzzz eeeh uggh eeegh”
Kini saya pun memindahkan ciuman ke leher dan belakang telinga Utami.
Utami:”Aaagh mas, jangan di cupang” upapnya ketika saya menyedot kuat-kuat leher dekat telingannya, namun sudah terlanjur, tanda merah tersebut sudah terlanjur saya buat.
Utami:”suami aku tahu gawat mas”
Saya:”Waduh, udah terlanjur aku cuoang satu aza koq”
Utami:”Hah, kamu udah cupang leher aku, satu aza kan, jangan di tambah lagi ya” Ucapnya dan menarik kepala saya lalu melumat bibir saya. Kami pun kembali saling berciuman dan bertukar lidah lagi.
Setelah puas saya dorong Utami hingga terletang di kasur dan saya pun segera menindih badannya. Tanggan saya pun segera mendarat dan saya pun meremasnya.
Tangan utami kini masuk ke dalam baju saya dan menariknya. Saya pun membantu Utami melepaskan baju saya. Utami pun kemudian melepas baju dia sendiri. Kami pun kembali berciuman. Saya dorong Utami hingga terlentang kembali dan kami masih saling berciuman. Badan kami pun berguling-guling beberapa kali dan lidah kami saling bertautan.Saya pun memanfaatkan itu tangan saya pun meremas-remas pantat utami yang tidak besar tapi padat dan belum turun saat dia ada di atas badan saya.
Sepertinya dia sangat menyukai ciuman dengan saya karena sangat lama Utami tidak melepaskan mulut saya.
Utami:”Aaagh mmmpz “ akhirnya Utami melepaskan mulutnya dari mulut saya.
Utami:”Mau ngapain lagi? Tanyanya dengan tatapan mata sayu pertanda sedang menahan birahi. Saya tidak menjawab tapi saya segera lebih melebarkan pahanya Utami. Saya pun segera mengarahkan…
Wah mengarahkan apa ya? enak lagi aja nih.. Lebih enak dukung terus biar nikmatnya syahdu