1
18+

2 tahun yang lalu

Istriku Liar Istriku Nakal (Versi Asli) Part 123 - 132

Konten Terkunci

Klik tombol di bawah untuk membayar dan mendapatkan akses.

18+

Segera setelah keluar dari kantor, Saya pun kemudian segera memacu mobil saya menuju daerah dago. Perjalanan yang menempuh jarak sampai satu jam, sangat melelahkan, tapi mudah-mudahan nantinya terbayar. Saya segera menuju ke sebuah hotel.Saya pun segera memarkir kendaraan saya.

Saya masuk melalui pintu belakang hotel dan langsung masuk dalam lift menuju lantai 2. Saya langsung menuju sebuah kamar yang nomor sebelumnya sudah diberikan kepada saya.
Setelah ketemu saya pun segera mengetuk pintu beberapa kali.
Pintu pun segera terbuka dan nampak Mega membukakan pintu.Mega masih memakai seragam dinasnya memakai jilbab warna putih, memakai kemeja lengan panjang dan rok panjang.Yang menarik perhatian perutnya terlihat besar.

Mega tampak menengok ke kiri dan ke kanan.
Mega:”Ayo masuk Den”
Saya:”Ia teh”
Saya pun segera masuk dan mengikuti Mega yang berjalan lebih dahulu.Pantat Mega yang tenggeng bergoyang disetiap langkahnya.Cd nya tercetak dengan jelas di balik rok seragamnya.

Saya pun segera duduk di samping dia.
Saya:”Memang mau ngomongin apa sich teh? Sepertinya penting?Ucap saya sambil melirik perut Mega yang tampak besar.
Mega tampak menarik nafas panjang.
Mega: ”Kamu sekarang makin enak ya, di rumah, banyak dayang-dayang”
Saya: ”Maksudnya Teh? Sebenarnya paham saja maksud yang diucapkan Mega.

Saya: ”Ngomong-ngomong udah berapa bulan teteh hamilnya?
Mega: ”Ini udah masuk bulan ke lima, udah besar juga kan?” ucap Mega sambil mengelus-elus perutnya.

Saya: ”Mantap teteh udah mau punya anak ketiga, sama aku juga”
Mega: ”ia, kecolongan Den…”
Saya: ”Kirain sengaja, mau punya anak perempuan Teh” ucap saya. Saya masih bersikap sopan, apalagi masih menunggu makanan.
Mega: ”Ya itu, kamu inget gak, waktu kamu ke rumah aku sama istrimu Dewi, habis pulang dari puncak”
Saya: ”Inget dong teh, memang kenapa? Tanya saya tidak mengerti dengan maksud Mega.

Mega:”Waktu itu kamu buang didalam kan, nah jadilah ini” ucapnya sambil mengelus-elus perutnya yang sudah besar.

Saya baru terhenyak kaget. Kalau saja ada yang melihat, muka saya pasti pucat.

Saya:”Maksud teteh?

Waduh kira-kira gimana reaksi Dewi mengetahui hal itu?. Dukung terus ya makin seru nih…

Bagikan karya ini, dan dukung konten kreator terus berkarya!


Kolom Komentar

Tulis Komentar

dulu yuk baru komen!

Tampilkan Lebih